Jika Anda baru lulus –atau masih calon– dari pendidikan tinggi, maka
Anda sebenarnya tidak tahu banyak, seperti apa hari-hari yang akan Anda
lewati di kantor –jika nanti Anda mendapatkan pekerjaan. Akan seperti
apa pekerjaan Anda? Apa yang akan diharapkan oleh bos dan kolega
terhadap diri Anda? Dunia kerja sedang mengalami perubahan dengan
sangat drastis. Tipikal tempat kerja pada 2007 tampak sangat berbeda
dari tipikal kantor pada 20 tahun yang lalu. Teknologi baru dan
perubahan gaya hidup menuntut Anda untuk bekerja dengan cara yang
berbeda dari orangtua Anda dulu.
Inilah kecenderungan utama yang perlu Anda cermati
1. Lingkungan kerja telah berubah. Dengan teknologi baru, orang bisa
bekerja dengan lebih cerdas, dan menggunakan waktu lebih sedikit untuk
hal-hal yang tidak produktif. Secara global, pekerja menghabiskan
rata-rata satu jam untuk pergi ke kantor. Tapi, makin luas dan cepatnya
koneksi internet memungkinkan mereka bekerja sedikitnya sekali dalam
seminggu dari rumah, dan itu menghemat dua jam perjalanan ke kantor per
hari.
Sebuah survei baru di Inggris memperlihatkan bahwa hampir separo dari
perusahaan terbaik mengizinkan karyawan untuk mengerjakan tugas mereka
di rumah. Tentu saja bekerja dari rumah menimbulkan pertanyaan,
seperti bagaimana yang bersangkutan bisa fokus dan produktif. Tapi,
teknologi juga mengatasi masalah itu dengan solusi-solusi seperti
workstreaming, di mana orang bisa dipantau oleh atasan dengan perangkat
online.
Seiring makin banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah dan
melahirkan apa yang disebut kantor virtual, banyak perusahaan mengurangi
ruangan untuk karyawan. Bahkan, banyak karyawan kini tak punya meja di
kantor. Mereka membawa laptop ke mana-mana, dari rumah ke kantor dan
ketika bertemu klien. Di kantor, mereka bisa memakai meja mana saja yang
tersedia. Bagi perusahaan, ini mengurangi biaya untuk listrik dan sewa
ruang.
Pada sisi lain, ketika banyak perusahaan “mempersempit” kantor
mereka, sejumlah perusahaan lain memperbanyak fasilitas untuk menarik
talent terbaik mereka. Google misalnya, menyediakan kafetaria, salon,
bengkel mobil, kelas bahasa, kelas senam dan voli pantai. Perusahaan
lain berusaha menyediakan fasilitas-fasilitas khusus.
2. Selain lingkungan kerja, waktu untuk bekerja pun berubah. Rumus
lama jam kerja, dari 9 hingga 5, kini ditantang untuk lebih fleksibel.
Pada hari-hari tertentu, Anda harus menyelesaikan laporan sehingga
pulang agak malam. Pada hari lain, Anda bisa pulang cepat untuk pergi ke
tempat fitnes atau nonton pekan pemutaran film bersama teman-teman.
Fleksibilitas menjadi aturan main baru yang dituntut di mana-mana. Jam
kerja yang fleksibel tidak hanya memungkinkan Anda bekerja sesuai
permintaan, tapi juga ketika suatu hari Anda bekerja lebih lama, Anda
bisa mengambil libur sebagai gantinya pada hari lain.
Masih berkaitan dengan fleksibilitas kerja, kini makin banyak
perusahaan yang memberikan cuti panjang bagi karyawan. Ini fasilitas
yang menarik terutama bagi generasi muda –generasi Anda– yang ingin
punya kesempatan sekali dalam setahun untuk bepergian jauh.
3. Sekarang, bagaimana dengan pekerjaan itu sendiri? Teknologi
menjadi faktor terpenting. Makna “bekerja” berubah secara dramatis
seiring dengan perubahan pada penggunaan teknologi. Sejumlah pekerjaan
menjadi kuno, dan pekerjaan baru, muncul. Kini, kita menggunakan email,
mengirim pesan instan, melakukan riset secara online dan memanfaatkan
program-program komputer otomatis untuk menyelesaikan pekerjaan.
Anda akan memasuki dunia kerja yang telah diwarnai dengan pertumbuhan
komputer game, dan sambil bekerja Anda berkirim SMS dan pesan instan
kepada teman-teman. Anda diperhitungkan sebagai generasi yang memiliki
perangkat skill yang menuntut bos Anda untuk mengelolanya –generasi
serba bisa, dan memiliki sedikit kesabaran untuk meeting panjang.
4. Jadi, Anda diharapkan lebih berdaya dan lebih bagus dalam
memecahkan persoalan –dibandingkan generasi pendahulu Anda. Tentu saja,
jika teknologi dengan sangat efektif bisa meningkatkan efisiensi kerja,
dia juga bisa mengganggu produktivitas. Teknologi membawa dampak
(buruk) di kantor. Pekerja kini punya jaringan email yang harus selalu
dicek, ada video-video dari YouTube yang bisa dilihat setiap saat, dan
game realitas virtual yang bisa dimainkan sambil bekerja. Semua itu
menuntut perusahaan untuk melakukan pengawasan, dan bila perlu tindakan
pencegahan.
5. Bagaimana dengan gaji? Penting untuk diketahui sejak dini,
meskipun harapan terhadap diri Anda terus meningkat, tapi gaji rupanya
belum mengikuti. Berbagai riset menunjukkan, kesenjangan (gaji) antara
top management dengan karyawan “biasa” masih akan lebar. Jadi, Anda
harus tetap kerja keras dan mencapai puncak untuk mendapatkan gaji
tinggi.
6. Yang jelas, kini Anda tahu bahwa kaum pengusaha telah dan semakin
peka untuk membahagiakan karyawan dengan berbagai bentuk fasilitas.
Namun, Anda juga perlu tahu bahwa kini mulai muncul kader baru karyawan
yang bekerja pada bidang-bidang pekerjaan yang ekstrem. Extreme job.
Harvard Business Review mendefinisikannya sebagai pekerjaan yang
dilakukan oleh para profesional bergaji tinggi yang bekerja dengan gila:
cepat, dibawah deadline ketat, bekerja sampai di luar jam kerja
reguler, siap sedia untuk klien 24 jam sehari 7 hari seminggu, berada di
kantor sedikitnya 10 jam sehari, sering bepergian, pekerjaan
mengandung banyak hal tak terduga, dan memiliki tanggung jawab yang
luas.
7. Fakta-fakta: The Hidden Brain Drain Task Force, sebuah kelompok
pemantau tren dunia kerja di AS mensurvei 6% individu bergaji paling
tinggi secara global. Hampir 10% dari para super worker itu menghabiskan
lebih dari 100 jam setiap minggu untuk pekerjaan mereka. Empatpuluh
dua persen mengambil 10 hari libur setiap tahun, dan beberapa dari
mereka mengaku selalu menunda rencana liburan mereka.
8. Apakah Anda terobsesi menjadi pekerja ekstrem seperti itu?
Sejumlah pengusaha yang smart, bagaimana pun, akan mencermati efek-efek
jangka panjang dari pekerjaan-pekerjaan ekstrem dan mendorong para
pekerja-super itu untuk lebih memperhatikan keseimbangan hidup dan
kerja.
9. Ngomong-ngomong, apa karir masa depan yang tengah atau akan Anda
incar? Mungkin akuntan, manajer, tenaga pemasaran, atau peneliti? Atau,
mungkin Anda baru saja merasa bahwa Anda punya energi besar untuk
mencoba pekerjaan ekstrem? Permintaan terhadap pekerjaan ekstrem memang
akan terus meningkat, tapi jika kita melihat lebih jauh ke depan,
pekerjaan-pekerjaan baru yang eksotik akan lebih terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar