Berdasarkan survei terbaru Chartered Society of Physiotherapy
(CSP), ditemukan beberapa kebiasaan buruk pekerja yang dapat merusak
kesehatan. Apa saja?
Satu dari empat pekerja mempertaruhkan kesehatan mereka akibat bekerja sepanjang hari tanpa beristirahat. Sepertiga dari mereka bahkan mengalami gangguan kesehatan karena melewatkan makan siang akibat beban pekerjaan yang bertumpuk.
Kebiasaan buruk lainnya yang juga diklaim organisasi tersebut dapat merusak kesehatan adalah bekerja di posisi yang sama dalam jangka waktu yang terlalu lama serta memaksakan diri untuk bekerja ketika kondisi sedang sakit atau stres.
Menurut CSP, dampak jangka panjang yang mungkin dialami para pekerja tersebut adalah menderita sakit punggung, obesitas, depresi, jantung, dan stroke. Karena itu CSP memperingatkan agar para staf pekerja dan pengusaha sebaiknya mengadopsi praktek kerja yang sehat.
"Bekerja baik untuk kita karena dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteraan fisik dan mental. Namun bukan berarti saat lembur Anda tidak memiliki waktu atau energi untuk menjaga kesehatan sendiri ataupun memaksakan diri untuk bekerja ketika sedang sakit," ujar Phil Gray, Chief Executive dari CSP.
Hal senada juga disampaikan oleh Ben Willmott, dari Chartered Institute of Personnel and Development. Menurutnya, hasil temuan ini bisa menjadi alarm peringatan bagi para pekerja.
"Tingkat tekanan tertentu saat di tempat kerja tentu saja diperbolehkan,” ungkapnya.
"Tetapi bila tekanan yang dihadapi pekerja secara teratur melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya, dalam kata lain stres, kemungkinan bisa mengarah pada kondisi seperti depresi, anxiety, dan penyakit jantung." [mor]
Satu dari empat pekerja mempertaruhkan kesehatan mereka akibat bekerja sepanjang hari tanpa beristirahat. Sepertiga dari mereka bahkan mengalami gangguan kesehatan karena melewatkan makan siang akibat beban pekerjaan yang bertumpuk.
Kebiasaan buruk lainnya yang juga diklaim organisasi tersebut dapat merusak kesehatan adalah bekerja di posisi yang sama dalam jangka waktu yang terlalu lama serta memaksakan diri untuk bekerja ketika kondisi sedang sakit atau stres.
Menurut CSP, dampak jangka panjang yang mungkin dialami para pekerja tersebut adalah menderita sakit punggung, obesitas, depresi, jantung, dan stroke. Karena itu CSP memperingatkan agar para staf pekerja dan pengusaha sebaiknya mengadopsi praktek kerja yang sehat.
"Bekerja baik untuk kita karena dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteraan fisik dan mental. Namun bukan berarti saat lembur Anda tidak memiliki waktu atau energi untuk menjaga kesehatan sendiri ataupun memaksakan diri untuk bekerja ketika sedang sakit," ujar Phil Gray, Chief Executive dari CSP.
Hal senada juga disampaikan oleh Ben Willmott, dari Chartered Institute of Personnel and Development. Menurutnya, hasil temuan ini bisa menjadi alarm peringatan bagi para pekerja.
"Tingkat tekanan tertentu saat di tempat kerja tentu saja diperbolehkan,” ungkapnya.
"Tetapi bila tekanan yang dihadapi pekerja secara teratur melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya, dalam kata lain stres, kemungkinan bisa mengarah pada kondisi seperti depresi, anxiety, dan penyakit jantung." [mor]
sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar