SUKSESKAN RAPAT KERJA NASIONAL FEDERASI SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA, DAN ASURANSI, 19-20 NOPEMBER 2011

Selasa, 06 Desember 2011

Bos yang Kasar Bahayakan Rumah Tangga Karyawan

Iklim kerja yang baik akan mendukung kesehatan dan produktifitas. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Iklim kerja tersebut dapat berupa tempat kerja, rekan kerja, juga atasan. Sayangnya, atasan yang kasar tidak hanya merusak produktifitas karyawan, tapi juga dapat membahayakan kehidupan keluarga karyawan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personnel Psychology ini melibatkan 280 orang karyawan dan pasangannya yang menyelesaikan survei secara online.

Peneliti dari Baylor University menemukan bahwa stres dan ketegangan yang dirasakan karyawan karena perilaku bosnya bisa mempengaruhi pasangannya, hubungan karyawan dengan pasangan, dan seluruh keluarga karyawan.

Penyalahgunaan wewenang oleh bos tersebut dapat berupa amukan, perlakuan kasar, kritik di depan publik dan tindakan yang tidak pengertian.

Untungnya, penelitian yang dilansir HealthDay, Minggu (4/12/2011) ini menegaskan bahwa semakin lama hubungan antara karyawan dengan pasangan, efek dari atasan yang kasar tersebut makin berkurang.

Peneliti juga menemukan bahwa punya banyak anak di rumah memberikan kepuasan keluarga yang lebih besar bagi karyawan.

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk organisasi dan manajernya. Bukti ilmiah menyoroti kebutuhan organisasi untuk mengirim pesan yang tegas kepada orang-orang yang menempati posisi sebagai pengawas bahwa perilaku bermusuhan dan berbahaya tidak dapat ditoleransi," kata peneliti, Dawn Carlson, profesor manajemen dan ketua pengembangan organisasi di Sekolah Bisnis Hankamer di Baylor.

"Nampaknya perlakuan kasar dari para pengawas memperbesar ketegangan dalam hubungan karyawan, karyawan jadi kurang termotivasi atau kurang mampu terlibat interaksi positif dengan pasangannya dan anggota keluarga lainnya," imbuh rekan peneliti, Merideth Ferguson, asisten profesor manajemen dan kewirausahaan Baylor University.

sumber : http://www.detikhealth.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar