SUKSESKAN RAPAT KERJA NASIONAL FEDERASI SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA, DAN ASURANSI, 19-20 NOPEMBER 2011

Rabu, 14 Desember 2011

Gaji Buruh RI di Bawah China dan Vietnam

Bank Dunia mengungkapkan rata-rata upah buruh di Indonesia telah turun di bawah upah di China dan Vietnam. Perlu diambil langkah-langkah untuk meningkatkan taraf upah buruh dengan membenahi peraturan tenaga kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Demikian disampaikan Ekonom Senior Bank Dunia bidang Perdagangan Sjamsu Rahardja dalam Outlook Bank Dunia di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (14/12/2011).

"Rata-rata upah buruh di Indonesia telah turun di bawah upah China dan Vietnam. Ini perlu diperhatikan," kata Sjamsu.

Menurutnya, belakangan terjadi peningkatan investasi asing pada sektor manufaktur Indonesia bagi pasar dalam dan luar negeri namun tidak diimbangi upah buruh. Indeks biaya satuan buruh dalam dolar AS di Indonesia hanya meningkat tipis dari US$ 100 di 2005 menjadi kurang dari US$ 125.

"Padahal China mencapai US$ 150 dan Vietnam US$ 125," katanya.

Dijelaskan Sjamsu pesatnya peningkatan pasar domestik diikuti rendahnya biaya buruh bila dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah yang sama.

"Hal ini menyebabkan peningkatan investasi yang signifikan baik berasal dari dalam maupun luar negeri di Indonesia," paparnya.

Kedepan, sambung Sjamsu perlu diambil langkah-langkah untuk meningkatkan akses terhadap pendanaan, infrastruktur, dan peraturan tenaga kerja untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dari sektor manufaktur dan sektor jasa yang berkaitan.

"Upaya tersebut akan membantu penciptaan pekerjaan dengan produktivitas dan upah yang lebih tinggi, menyerap dua juta rakyat Indonesia yang masuk ke dalam angkatan kerja setiap tahun," tuturnya.

(dru/dnl)

sumber : http://finance.detik.com/read/2011/12/14/145053/1791123/4/gaji-buruh-ri-di-bawah-china-dan-vietnam?f990101mainnews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar