SUKSESKAN RAPAT KERJA NASIONAL FEDERASI SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA, DAN ASURANSI, 19-20 NOPEMBER 2011

Minggu, 25 September 2011

Belajar dari Budaya Toyota

Siapa tidak kenal dengan reputasi Toyota? Keberhasilan Toyota dalam membangun bisnisnya hingga ke seluruh dunia membuat banyak yang ingin menirunya, tetapi toh tidak sedikit yang gagal karenanya. Pangkalnya, tidak semua bisa mengadopsi budaya Toyota yang lebih dikenal sebagai The Toyota Way.

Menciptakan budaya perusahaan yang berpusat pada Sumber Daya Manusia dengan Belajar dari Budaya Toyota, menandai akhir pekan para pencinta buku maupun praktisi HR yang berkesempatan hadir dalam acara talkshow sekaligus peluncuran buku Toyota Culture edisi bahasa Indonesia, di Toko Buku Kinokuniya, Sogo-Plaza Senayan, Jakarta, 16 September 2011.

Sebagai pembicara utama hadir Juwono Andrianto, Senior Advisor Executive Toyota. Joe panggilan akrabnya, dengan pengalaman panjangnya di Toyota dan gaya bicaranya berakses Jawa yang kental, telah membuka cakrawala para audiens tentang seluk-beluk Toyota dan budaya yang mereka kembangkan hingga menjadikannya sebagai perusahaan otomotif yang mendunia, dengan bahasa yang mudah dicerna dengan sesekali diselingi banyolan khas Jawa.

Tidak hanya membedah buku Toyota Culture, Joe juga menceritakan bagaimana ia sejak tahun 1980-an sudah harus belajar imu dan langsung praktek di negeri Sakura, Jepang. Inilah yang menjelaskan Joe begitu cair dalam membedah isi dan intisari buku Toyota Culture. “Ibaratnya sudah menjadi jantung dan jiwa bagi setiap insan di Toyota. Jantung untuk menghidupkan secara fisik, sedangkan jiwa memberikan nutrisi secara spiritual,” begitu katanya.

Buku Toyota Culture sendiri menyelam jauh ke dalam detail mengenai sistem-sistem insani Toyota. Meskipun sudah ada buku khusus, yakni The Toyota Way (2001) yang membahas mengenai budaya Toyota, namun masih ada yang belum terjabarkan secara utuh di sana. Terdapat jauh lebih banyak detail untuk mengisi masing-masing konsep 4P (Philosophy, People, Process, dan Problem Solving) yang sebelumnya ditawarkan oleh The Toyota Way. Karena itu, Toyota Culture hadir untuk melengkapi detail dan membuat para pembacanya semakin memahami budaya Toyota.

Buku Toyota Culture ditulis oleh Jeffrey K. Liker, profesor dari Universitas Michigan sekaligus penulis The Toyota Way serta Mike Hoseus, pemilik perusahaan konsultasi Optiprise dan Center for Quality People and Organization (CQPO). Mike Hoseus telah bekerja dengan pabrik Toyota di Georgetown, Kentucky selama 20 tahun, sebagian besar sebagai manajer, dan kemudian mendukung Toyota melalui CQPO, sebuah organisasi nirlaba. Dengan kedalaman pengalaman ini, Liker dan Hoseus meliput bagaimana Toyota memilih dan mengembangkan orang-orang serta membuat mereka berkomitmen pada misi perusahaan.

Kedua penulis masuk ke dalam sejumlah detail mengenai sistem sumber daya manusia untuk kesehatan dan keselamatan, perencanaan untuk menjamin lapangan kerja yang stabil, dan bagaimana kebijakan-kebijakan dan sasaran-sasaran manajemen disebarkan ke seluruh organisasi. Keduanya juga mempelajari perihal kerja sama tim, kepemimpinan, dan komunikasi, hingga kemudian akan menyampaikan masalah tentang bagaimana perusahaan lain dapat belajar dari budaya Toyota.

The Toyota Way menjelaskan kesuksesan Toyota dengan memperkenalkan model revolusioner 4P untuk kecemerlangan organisasi yaitu philosophy, people, process, dan problem solving. Kini, buku Toyota Culture menyingkapkan bagaimana Toyota memilih, mengembangkan, dan memotivasi sumber daya manusianya agar berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas tinggi. Penulis juga menunjukkan bagaimana Anda pun bisa mempraktikkannya.

Toyota Culture meneliti ‘sistem manusia’ yang telah diciptakan Toyota untuk menyuntikkan prinsip-prinsip dasarnya, yaitu kepercayaan, kesejahteraan bersama, dan kesempurnaan di dalam pabrik-pabrik, diler-diler, dan kantor-kantornya di seluruh dunia. Dimulai dengan menelaah evolusi budaya Toyota dan mengapa SDM merupakan jantung dan jiwa Toyota Way, penulis menjelaskan proses empat tahap perusahaan tersebut dalam mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkualitas, yaitu menarik, mengembangkan, melibatkan, dan menginspirasi.

Melalui banyak contoh dari riset Liker selama puluhan tahun dan dari akses Hoseus sebagai seorang manajer Toyota, buku Toyota Culture memberikan solusi bagi pengembangan organisasi atau perusahaan Anda, di antaranya, menemukan karyawan yang kompeten, mampu, dan berkemauan, mulai melatih dan mensosialisasikan SDM yang telah Anda rekrut, mengembangkan dan mengkomunikasikan indikator kinerja bisnis utama pada setiap level di organisasi Anda.

Hal lainnya, dalam buku Toyota Culture dijelaskan bagaimana melatih SDM Anda untuk memecahkan masalah dan secara terus-menerus memperbaiki proses dalam pekerjaan harian mereka, mengembangkan para pemimpin yang mempraktikkan dan mengajarkan filosofi perusahaan Anda, serta memberikan penghargaan bagi kinerja prima – dan menawarkan bantuan kepada SDM yang mengalami kesulitan. Gambaran tentang budaya inovatif Toyota menyoroti perbedaan-perbedaan dalam menerjemahkan dan menciptakan kembali budaya yang berpusat pada SDM di pabrik-pabrik dan kantor-kantor Toyota di seluruh dunia. (rudi@portalHR.com)

sumber : portalhr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar