Siapa tidak kenal dengan reputasi Toyota? Keberhasilan Toyota dalam
membangun bisnisnya hingga ke seluruh dunia membuat banyak yang ingin
menirunya, tetapi toh tidak sedikit yang gagal karenanya. Pangkalnya,
tidak semua bisa mengadopsi budaya Toyota yang lebih dikenal sebagai The
Toyota Way.
Menciptakan budaya perusahaan yang berpusat pada Sumber Daya Manusia
dengan Belajar dari Budaya Toyota, menandai akhir pekan para pencinta
buku maupun praktisi HR yang berkesempatan hadir dalam acara talkshow
sekaligus peluncuran buku Toyota Culture edisi bahasa Indonesia, di Toko
Buku Kinokuniya, Sogo-Plaza Senayan, Jakarta, 16 September 2011.
Sebagai pembicara utama hadir Juwono Andrianto, Senior Advisor
Executive Toyota. Joe panggilan akrabnya, dengan pengalaman panjangnya
di Toyota dan gaya bicaranya berakses Jawa yang kental, telah membuka
cakrawala para audiens tentang seluk-beluk Toyota dan budaya yang mereka
kembangkan hingga menjadikannya sebagai perusahaan otomotif yang
mendunia, dengan bahasa yang mudah dicerna dengan sesekali diselingi
banyolan khas Jawa.
Tidak hanya membedah buku Toyota Culture, Joe juga menceritakan
bagaimana ia sejak tahun 1980-an sudah harus belajar imu dan langsung
praktek di negeri Sakura, Jepang. Inilah yang menjelaskan Joe begitu
cair dalam membedah isi dan intisari buku Toyota Culture. “Ibaratnya
sudah menjadi jantung dan jiwa bagi setiap insan di Toyota. Jantung
untuk menghidupkan secara fisik, sedangkan jiwa memberikan nutrisi
secara spiritual,” begitu katanya.
Buku Toyota Culture sendiri menyelam jauh ke dalam detail mengenai
sistem-sistem insani Toyota. Meskipun sudah ada buku khusus, yakni The
Toyota Way (2001) yang membahas mengenai budaya Toyota, namun masih ada
yang belum terjabarkan secara utuh di sana. Terdapat jauh lebih banyak
detail untuk mengisi masing-masing konsep 4P (Philosophy, People,
Process, dan Problem Solving) yang sebelumnya ditawarkan oleh The Toyota
Way. Karena itu, Toyota Culture hadir untuk melengkapi detail dan
membuat para pembacanya semakin memahami budaya Toyota.
Buku Toyota Culture ditulis oleh Jeffrey K. Liker, profesor dari
Universitas Michigan sekaligus penulis The Toyota Way serta Mike Hoseus,
pemilik perusahaan konsultasi Optiprise dan Center for Quality People
and Organization (CQPO). Mike Hoseus telah bekerja dengan pabrik Toyota
di Georgetown, Kentucky selama 20 tahun, sebagian besar sebagai manajer,
dan kemudian mendukung Toyota melalui CQPO, sebuah organisasi nirlaba.
Dengan kedalaman pengalaman ini, Liker dan Hoseus meliput bagaimana
Toyota memilih dan mengembangkan orang-orang serta membuat mereka
berkomitmen pada misi perusahaan.
Kedua penulis masuk ke dalam sejumlah detail mengenai sistem sumber
daya manusia untuk kesehatan dan keselamatan, perencanaan untuk menjamin
lapangan kerja yang stabil, dan bagaimana kebijakan-kebijakan dan
sasaran-sasaran manajemen disebarkan ke seluruh organisasi. Keduanya
juga mempelajari perihal kerja sama tim, kepemimpinan, dan komunikasi,
hingga kemudian akan menyampaikan masalah tentang bagaimana perusahaan
lain dapat belajar dari budaya Toyota.
The Toyota Way menjelaskan kesuksesan Toyota dengan memperkenalkan
model revolusioner 4P untuk kecemerlangan organisasi yaitu philosophy,
people, process, dan problem solving. Kini, buku Toyota Culture
menyingkapkan bagaimana Toyota memilih, mengembangkan, dan memotivasi
sumber daya manusianya agar berkomitmen untuk menciptakan produk
berkualitas tinggi. Penulis juga menunjukkan bagaimana Anda pun bisa
mempraktikkannya.
Toyota Culture meneliti ‘sistem manusia’ yang telah diciptakan Toyota
untuk menyuntikkan prinsip-prinsip dasarnya, yaitu kepercayaan,
kesejahteraan bersama, dan kesempurnaan di dalam pabrik-pabrik,
diler-diler, dan kantor-kantornya di seluruh dunia. Dimulai dengan
menelaah evolusi budaya Toyota dan mengapa SDM merupakan jantung dan
jiwa Toyota Way, penulis menjelaskan proses empat tahap perusahaan
tersebut dalam mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkualitas,
yaitu menarik, mengembangkan, melibatkan, dan menginspirasi.
Melalui banyak contoh dari riset Liker selama puluhan tahun dan dari
akses Hoseus sebagai seorang manajer Toyota, buku Toyota Culture
memberikan solusi bagi pengembangan organisasi atau perusahaan Anda, di
antaranya, menemukan karyawan yang kompeten, mampu, dan berkemauan,
mulai melatih dan mensosialisasikan SDM yang telah Anda rekrut,
mengembangkan dan mengkomunikasikan indikator kinerja bisnis utama pada
setiap level di organisasi Anda.
Hal lainnya, dalam buku Toyota Culture dijelaskan bagaimana melatih
SDM Anda untuk memecahkan masalah dan secara terus-menerus memperbaiki
proses dalam pekerjaan harian mereka, mengembangkan para pemimpin yang
mempraktikkan dan mengajarkan filosofi perusahaan Anda, serta memberikan
penghargaan bagi kinerja prima – dan menawarkan bantuan kepada SDM yang
mengalami kesulitan. Gambaran tentang budaya inovatif Toyota menyoroti
perbedaan-perbedaan dalam menerjemahkan dan menciptakan kembali budaya
yang berpusat pada SDM di pabrik-pabrik dan kantor-kantor Toyota di
seluruh dunia. (rudi@portalHR.com)
sumber : portalhr.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar