Jakarta - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia-Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi (SPSI-NIBA) Carrefour Indonesia dan affiliasinya meminta seluruh anggotanya untuk tidak terpengaruh dan mengikuti rencana aksi mogok massal pada 26-28 Agustus mendatang. Aksi mogok kerja karyawan PT Carrefour tersebut dinilai bisa merugikan semua pihak.
"Kami menghimbau kepada seluruh anggota SPSI-NIBA Carrefour Indonesia dan affiliasi untuk tidak terprovokasi ajakan aksi mogok kerja. Karena hal ini akan sangat merugikan semua pihak, terutama pelanggan dan organisasi serikat pekerja," ujar Ketua SPSI-NIBA Carrefour Indonesia, Andi Firmansyah lewat rilis kepada detikcom, Selasa (23/8/2011).
Menurut Andi, SPSI-NIBA Carrefour Indonesia memiliki mekanisme sendiri dalam memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan pekerja. SPSI-NIBA Carrefour Indonesia mengedepankan dialog dua arah antara perwakilan pekerja dengan wakil perusahaan.
"Demi menjaga hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan antara wakil pekerja dan wakil perusahaan untuk kepentingan bersama," terangnya.
Federasi SPSI-NIBA Carrefour Indonesia juga senantiasa memiliki program yang sangat positif. Program tersebut seperti klinik pengobatan gratis bagi para anggotanya, bakti sosial, ekonomi kerakyatan dalam bentuk pinjaman lunak untuk wirausaha dan kegiatan positif lainnya yang bersinergi dengan kegiatan usaha perusahaan.
SPSI-NIBA Carrefour Indonesia sendiri memiliki anggota terbanyak diantara serikat pekerja yang berada di lingkungan PT Carrefour dengan jumlah anggota kurang lebih 1.500 pekerja. SPSI-NIBA Carrefour Indonesia juga berinduk kepada Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang diakui pemerintah dengan jumlah anggota mencapai jutaan pekerja.
"Kepada seluruh anggota serikat pekerja untuk senantiasa menjaga kekompakan demi kepentingan seluruh pekerja Carrefour Indonesia dan keluarganya, dengan menghindari adanya campur tangan pihak luar yang memanfaatkan kondisi internal yang akan memperkeruh keadaan," imbuhnya.
Sebelumnya, sekitar seribuan karyawan PT Carrefour Indonesia di wilayah Jabodetabek mengancam melakukan mogok massal pada 26-28 Agustus 2011. Ancaman karyawan Carrefour itu menyusul tidak adanya respons dari pihak manajemen terkait pembentukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur hubungan industrial antara keduanya.
"Dari estimasi kami terhadap karyawan Carrefour yang ada di Jabodetabek, diperkirakan ada 1.000 lebih karyawan yang akan melakukan aksi mogok," kata Ketua Umum Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Imam Setiawan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/8) lalu.
Mogok massal tersebut akan digelar 3 hari berturut-turut sebelum hari Lebaran, yaitu 26, 27, dan 28 Agustus 2011. "Kami menunggu respons dari surat yang kami layangkan kepada pihak manajemen. Kalau ternyata tidak ada itikad baik dari pihak manajemen, maka mogok karyawan akan dilaksanakan," ancam Imam.
Aksi tersebut dilatari oleh tuntutan dari pihak karyawan yang menginginkan adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pihak pengusaha dan karyawan. "Salah satu tujuan dari PKB itu adalah meminta pihak manajemen untuk menghapuskan Perjanjian Kerja Antar Waktu," jelas Imam.
Karyawan juga meminta kepada manajemen untuk mengembalikan hak-hak puluhan karyawan yang diskorsing karena terlibat dalam serikat pekerja.
Menanggapi aksi SPCI ini, Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi, sangat menyayangkan rencana aksi mogok massal itu. Menurut dia, seharusnya ancaman itu tidak perlu ada mengingat sampai detik ini pihak manajemen terus mencari solusi terhadap masalah yang mereka keluhkan.
"Seharusnya tidak perlu ada ancaman demo itu, karena sesungguhnya apa yang mereka keluhkan itu sedang kita bicarakan secara intens di internal. Seharusnya alangkah lebih baik jika kita duduk bareng dan mencari solusi yang baik dengan cara musyawarah dan mufakat," terang Satria saat dihubungi detikcom.
Satria membantah apa yang menjadi tuntutan karyawan selama ini tidak ditanggapi. Hanya saja terkait rencana ini, menurut dia, manajemen akan melihat dulu apakah ini murni keinginan karyawan atau ada yang mendalangi.
"Kita akan lihat dulu apakah ini murni dari serikat pekerja kita atau ada mempengaruhi dari luar yang coba merusak iklim kerja di Carrefour," tambahnya.
"Kami menghimbau kepada seluruh anggota SPSI-NIBA Carrefour Indonesia dan affiliasi untuk tidak terprovokasi ajakan aksi mogok kerja. Karena hal ini akan sangat merugikan semua pihak, terutama pelanggan dan organisasi serikat pekerja," ujar Ketua SPSI-NIBA Carrefour Indonesia, Andi Firmansyah lewat rilis kepada detikcom, Selasa (23/8/2011).
Menurut Andi, SPSI-NIBA Carrefour Indonesia memiliki mekanisme sendiri dalam memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan pekerja. SPSI-NIBA Carrefour Indonesia mengedepankan dialog dua arah antara perwakilan pekerja dengan wakil perusahaan.
"Demi menjaga hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan antara wakil pekerja dan wakil perusahaan untuk kepentingan bersama," terangnya.
Federasi SPSI-NIBA Carrefour Indonesia juga senantiasa memiliki program yang sangat positif. Program tersebut seperti klinik pengobatan gratis bagi para anggotanya, bakti sosial, ekonomi kerakyatan dalam bentuk pinjaman lunak untuk wirausaha dan kegiatan positif lainnya yang bersinergi dengan kegiatan usaha perusahaan.
SPSI-NIBA Carrefour Indonesia sendiri memiliki anggota terbanyak diantara serikat pekerja yang berada di lingkungan PT Carrefour dengan jumlah anggota kurang lebih 1.500 pekerja. SPSI-NIBA Carrefour Indonesia juga berinduk kepada Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang diakui pemerintah dengan jumlah anggota mencapai jutaan pekerja.
"Kepada seluruh anggota serikat pekerja untuk senantiasa menjaga kekompakan demi kepentingan seluruh pekerja Carrefour Indonesia dan keluarganya, dengan menghindari adanya campur tangan pihak luar yang memanfaatkan kondisi internal yang akan memperkeruh keadaan," imbuhnya.
Sebelumnya, sekitar seribuan karyawan PT Carrefour Indonesia di wilayah Jabodetabek mengancam melakukan mogok massal pada 26-28 Agustus 2011. Ancaman karyawan Carrefour itu menyusul tidak adanya respons dari pihak manajemen terkait pembentukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur hubungan industrial antara keduanya.
"Dari estimasi kami terhadap karyawan Carrefour yang ada di Jabodetabek, diperkirakan ada 1.000 lebih karyawan yang akan melakukan aksi mogok," kata Ketua Umum Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Imam Setiawan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/8) lalu.
Mogok massal tersebut akan digelar 3 hari berturut-turut sebelum hari Lebaran, yaitu 26, 27, dan 28 Agustus 2011. "Kami menunggu respons dari surat yang kami layangkan kepada pihak manajemen. Kalau ternyata tidak ada itikad baik dari pihak manajemen, maka mogok karyawan akan dilaksanakan," ancam Imam.
Aksi tersebut dilatari oleh tuntutan dari pihak karyawan yang menginginkan adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pihak pengusaha dan karyawan. "Salah satu tujuan dari PKB itu adalah meminta pihak manajemen untuk menghapuskan Perjanjian Kerja Antar Waktu," jelas Imam.
Karyawan juga meminta kepada manajemen untuk mengembalikan hak-hak puluhan karyawan yang diskorsing karena terlibat dalam serikat pekerja.
Menanggapi aksi SPCI ini, Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi, sangat menyayangkan rencana aksi mogok massal itu. Menurut dia, seharusnya ancaman itu tidak perlu ada mengingat sampai detik ini pihak manajemen terus mencari solusi terhadap masalah yang mereka keluhkan.
"Seharusnya tidak perlu ada ancaman demo itu, karena sesungguhnya apa yang mereka keluhkan itu sedang kita bicarakan secara intens di internal. Seharusnya alangkah lebih baik jika kita duduk bareng dan mencari solusi yang baik dengan cara musyawarah dan mufakat," terang Satria saat dihubungi detikcom.
Satria membantah apa yang menjadi tuntutan karyawan selama ini tidak ditanggapi. Hanya saja terkait rencana ini, menurut dia, manajemen akan melihat dulu apakah ini murni keinginan karyawan atau ada yang mendalangi.
"Kita akan lihat dulu apakah ini murni dari serikat pekerja kita atau ada mempengaruhi dari luar yang coba merusak iklim kerja di Carrefour," tambahnya.
(her/nvc)
sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar