SUKSESKAN RAPAT KERJA NASIONAL FEDERASI SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA, DAN ASURANSI, 19-20 NOPEMBER 2011

Kamis, 15 September 2011

Inilah Temuan Survei Terbaru tentang Kesehatan

Berikut ini adalah hasil survei yang dilakukan oleh Towers Watson, sebuah perusahaan global servis profesional, belum lama ini, mengenai prioritas kesehatan di mata perusahaan-perusahaan multinasional. Ketika diminta untuk memberikan tiga tujuan yang paling penting dari strategi kesehatan mereka, lebih dari separuh (54%) responden menjawab bahwa strategi kesehatan mereka adalah untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan karyawan, ketahanan tubuh, serta manajemen stres mereka. Di antara responden Asia-Pasifik, 62% responden memilih penghargaan yang kompetitif sebagai satu dari tiga tujuan paling penting, hal tersebut mencerminkan sangat kompetitifnya pasar tenaga kerja di sebagian besar wilayah.

“Bersamaan dengan bisnis yang terus menarik perusahaan multinasional top di seluruh dunia, dan bisnis lokal yang tumbuh dan bersaing di area global, banyak negara di Asia mengalami peningkatan tajam dalam permintaan tenaga kerja”, ujar Andrew Heard, Managing Director, Asia Pacific Benefits Towers Watson. “Dalam konteks ini, program-program kesehatan merupakan hal yang membedakan pemberi tenaga kerja yang baik, dan tidak mengherankan bahwa perusahaan-perusahaan di Asia memandang program kesehatan mereka sebagai cara untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat teratas,” imbuh Heard.

Faktor biaya, dalam temuan survey tersebut  juga masih merupakan faktor penentu, di mana 52% dari seluruh responden dan 42% dari responden Asia-Pasifik, menilai pengendalian peningkatan biaya kesehatan sebagai objektif strategi kesehatan global mereka. Meningkatnya biaya di Asia tidak hanya menjadi masalah bagi perusahaan multinasional yang berpusat di Asia. Menjawab pertanyaan negara-negara mana yang paling memprihatinkan dari segi biaya, di luar Amerika Serikat, tiga dari empat negara teratas yang disebut oleh responden adalah negara-negara di Asia, seperti Cina, Singapura, dan India.

Pada umumnya, perusahaan multinasional di Asia kesulitan untuk membuat bisnis untuk membangun strategi kesehatan global – 67% dari responden Asia-Pasifik mengatakan bahwa kesehatan global bukan prioritas bisnis saat ini. Seperti wilayah sekitar lainnya, perusahaan multinasional Asia-Pasifik juga kesulitan dengan kurangnya sumber daya, termasuk anggaran dan staf. Survei mencatat bahwa 44% dari Perusahaan multinasional Asia-Pasifik – persentase tertinggi dari semua wilayah sekitarnya – mengatakan bahwa strategi kesehatan global mereka tidak dikomunikasikan sama sekali atau hanya dikomunikasikan untuk sebagian kecil kepada para pemimpin regional atau lokal.

“Data yang baik, penerapan yang terbukti serta komunikasi yang kuat kepada para pemimpin regional dan lokal penting untuk menunjukkan kasus bisnis di balik strategi kesehatan global dan mendapatkan persetujuan dari pimpinan senior. Persetujuan dari pimipinan senior kemudian menjamin bahwa strategi kesehatan memainkan peran yang tepat dalam organisasi keseluruhan dan program reward ini berkelanjutan,” tambah Heard sambil menyebut hambatan yang teridentifikasi oleh perusahaan multinasional Asia-Pasifik dalam survei diantaranya karena kurangnya data, sumber daya dan komunikasi yang buruk, akan sulit untuk diatasi tanpa strategi perspektif yang luas.

Temuan lain dari survey Towers Watson meliputi dua hal. Pertama, perusahaan yang memiliki strategi kesehatan tidak memberikan informasi tersebut secara jelas kepada karyawan. Hanya 13% responden mengatakan bahwa mereka telah menjelaskan strategi kesehatan mereka kepada seluruh tenaga kerja global mereka. Kedua, dalam tiga tahun ke depan, Perusahaan multinasional akan semakin bergantung pada peraturan global untuk program manfaat perawatan kesehatan mereka. Pengelolaan data, dukungan pihak ketiga dan penawaran program pencegahan dan kesehatan adalah bagian yang kemungkinan besar muncul di bawah beberapa jenis pemerintahan global di organisasi responden. (rudi@portalhr.com)

sumber : portalhr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar