Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) meminta Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) mengusut penyebab tewasnya karyawan PT Pangan
Sari Utama Petrus W Ayamiseba.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi SPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, hari ini SPSI bersama 20 Serikat Pekerja dan Serikat Buruh akan mendatangi Komnas HAM untuk menyampaikan apa yang dialami Petrus.
"Kita tidak akan tidur berjuang untuk menegakkan hukum atas meninggalnya teman kami serta menegakkan perlakuan yang bermartabat," kata Andi di kantornya, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2011).
Selain bertemu dengan Komnas HAM, SPSI juga akan mengadukan kejadian ini ke Komisi IX dan Komisi III DPR. Kata Andi, Komisi III sebagai mitra kerja Polri diharapkan dapat menyelesaikan dan mencari penyebab kematian Petrus.
"Kita meminta pembentukan tim independen yang terdiri dari Komnas HAM, SPSI dan DPR supaya penyebab penembakan ini jelas," tegasnya.
Andi juga mengutuk keras dan menyesalkan apa yang dilakukan petugas keamanan di Timika. Menurut Andi, mengeluarkan tembakan untuk membubarkan masa tidak bisa serta merta tanpa mematuhi aturan yang ada.
"Mengeluarkan tembakan kan ada SOP-nya, bukan apa-apa langsung ditembak. Teman kami berjalan damai dan tenang, mereka membawa bendera Merah Putih," sesalnya.
Andi juga mengimbau kepada karyawan PT Freeport untuk tidak terprovokasi dengan adanya kejadian ini. "Kita juga menyampaikan kepada anggota SPSI untuk mengibarkan bendera setengah tiang karena kami menganggap Petrus sebagai pejuang menegakkan keadilan," tutup dia. (ded)
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi SPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, hari ini SPSI bersama 20 Serikat Pekerja dan Serikat Buruh akan mendatangi Komnas HAM untuk menyampaikan apa yang dialami Petrus.
"Kita tidak akan tidur berjuang untuk menegakkan hukum atas meninggalnya teman kami serta menegakkan perlakuan yang bermartabat," kata Andi di kantornya, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2011).
Selain bertemu dengan Komnas HAM, SPSI juga akan mengadukan kejadian ini ke Komisi IX dan Komisi III DPR. Kata Andi, Komisi III sebagai mitra kerja Polri diharapkan dapat menyelesaikan dan mencari penyebab kematian Petrus.
"Kita meminta pembentukan tim independen yang terdiri dari Komnas HAM, SPSI dan DPR supaya penyebab penembakan ini jelas," tegasnya.
Andi juga mengutuk keras dan menyesalkan apa yang dilakukan petugas keamanan di Timika. Menurut Andi, mengeluarkan tembakan untuk membubarkan masa tidak bisa serta merta tanpa mematuhi aturan yang ada.
"Mengeluarkan tembakan kan ada SOP-nya, bukan apa-apa langsung ditembak. Teman kami berjalan damai dan tenang, mereka membawa bendera Merah Putih," sesalnya.
Andi juga mengimbau kepada karyawan PT Freeport untuk tidak terprovokasi dengan adanya kejadian ini. "Kita juga menyampaikan kepada anggota SPSI untuk mengibarkan bendera setengah tiang karena kami menganggap Petrus sebagai pejuang menegakkan keadilan," tutup dia. (ded)
sumber : okezone.com /Selasa, 11 Oktober 2011 14:52 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar